>

Rabu, 26 Maret 2014

sepenggal kisah masa laluku

Sebenar ini adalah sebuah postingan lama, namun masih tetap diberdayakan hingga sekarang. Sebab postingan ini cukup memberi motivasi perubahan untuk diri saya sendiri khususnya. Postingan ini telah pernah di posting difacebook pada 26 April 2013 pukul 10:09.

Terimakasih atas segala yang kamu berikan terhadapku, ketulusan dan kesetiaanku selama ini tidak cukup membuat kamu yakin tentang apa yang aku inginkan selama ini. janjiku dan komitmenku terhadapmu tidak membuat kamu cukup paham akan keseriusanku padamu. caraku yang selalu berusaha menyatukan dua pulau terpisah lautan luas menjadi sia-sia. caraku menutup air laut untuk membuat jembatan penyebarangan dua pulau yang jauh menjadi sia-sia. semua yang aku lakukan tidaklah cukup untuk kamu paham apa yang sebenarnya yang aku inginkan terhadapmu. buat seseorang disana, jujur komitmenku sungguh bulat untuk merubah lautan menjadi daratan hanya untuk meminang dan tinggal bersamamu. tidakkah kau mengerti dan paham isi hatiku? tidakkah kau dapat membaca gelagat sikapku terhadapmu? semua itu murni tanpa sandiwara bahwa aku memang benar-benar serius padamu. seperti janjiku terhadapmu kemarin bilamana kamu tidak mau meninggalkan ibumu seorang diri biarlah aku yang menemani kalian disana, biarlah aku membuka lapangan pekerjaan baru disana. memang terkadang aku membuat keyakinanmu gundah, tapi semua itu tidak benar adanya. semua apa yang aku candakan terhadapmu tidaklah seserius hatiku. 2 tahun 4 bulan merajut asa bersamamu berakhir sia-sia hanya karena ketakutan dan ketidakyakinan serta keegoisanmu terhadap semua ini. rasa itu mengalahkan besarnya rasa cintamu terhadapku. rasa itu menutupi pengorbanan cintamu terhadapku.
permasalahan demi permasalahan sejujurnya membuat diri kita menjadi sosok seseorang yang kuat dan lebih dewasa, namun kamu terkalahkan oleh semua permasalahan itu. permasalahan itu bukanlah sebuah penghalang dalam suatu hubungan. lupakah kamu tentang janji itu? tidak akan mengakhiri hubungan apapun yang terjadi, sebesar dan serumit apapun permasalahan terkecuali disalah satu pihak mencoba mendua dan bila tiada restu dari orangtua.
namun kamu lupa dan langgar semua itu hanya demi mengikuti nafsu sesaatmu. pernahkah kamu berpikir tentang dampak terburuk yang akan terjadi dari semua ini?
bila aku bermain sandiwara denganmu maka aku tidak akan mau bertahan selama 2 tahun 4 bulan bersamamu, bila aku bermain sandiwara maka telah dari dulu aku pergi jauh meninggalkanmu, tidak ada untungnya aku pertahankan kamu selama 2 tahun 4 bulan hanya untuk sebuah sandiwara belaka.
aku bukanlah seorang lelaki yang suka bermain sandiwara dalam hubungan, karena sebelum orang yang tersakiti aku yang lebih dulu tersakiti. jika aku bersandiwara denganmu telah sejak dulu aku putuskan meninggalkan atau bahkan mendua darimu, tapi sayang aku adalah orang yang serius dalam hubungan bukan sebaliknya yang suka bermain sandiwara.
tentu kamu paham mengapa aku terpaksa menyuruh kamu pergi disaat kamu datang ketempatku, aku sedang ada ujian waktu itu dan itupun aku bela-belakan terlambat beberapa menit. aku tidak ada maksud mengusir kamu dan sebagainya. sangkaanmu terhadapku yang selalu menunda penyelesaian itu adalah salah besar, alasanku jelas mengapa aku tidak ingin selesaikan saat itu, alasanku tersebut tidaklah penting aku utarakan untuk kesekian kalinya.
keababilan sikapmu telah menghancurkan semuanya, keababilan sikapmu telah memusnahkan semuanya, keababilan sikapmu telah menyakiti dirimu sendiri tanpa kamu sadari.
apa yang kamu sangka dikala kamu membaca pesan singkat bahwasanya aku marah dan lain sebagainya adalah salah, semua itu tidak ada yang kesal apalagi marah. aku sangat dapat menerima alasanmu bahwa ada sesuatu yang terjadi ditempatmu berada. sesungguhnya aku tidak pernah marah karena aku telah berjanji mencoba menahan nafsu amarah. apa yang kamu sangka tersebut mungkin karena kamu dalam keadaan panik. dan akupun pada saat itu sedang menenangkan seorang sahabat yang memiliki permasalahan sangat berat dan runyam yang akhirnya membuat akupun ikut panik. kamu terlalu mudah menilai, kamu terlalu mudah menyangka dan berpikir negatif tentangku.
tapi sudahlah tiada arti menyesali semua itu, semuanya telah terjadi, semuanya telah berlalu. hanya doa yang dapat aku panjatkan untuk seuntai bahagia yang tersisa. mungkin ini adalah jalan terbaik yang kamu inginkan, aku tak akan menuntut apa-apa terhadapmu. semoga kamu bahagia atas keputusanmu. biarlah masa lalu berlalu begitu saja. biarlah 2 tahun 4 bulan menjadi saksi bisu diantara kita. bila memang tuhan berkehendak maka tidak ada yang tidak akan terjadi meskipun serumit apapun itu. bila memang tuhan berkehendak maka semua yang tidak nampak menjadi nampak.
tuhan selalu bersama orang-orang yang selalu mencoba menjaga komitmen dan janji. tuhan selalu bersama orang-orang yang mencoba setia dan tulus dalam sebuah hubungan.

1 komentar:

  1. Saya telah membaca ini, kawan.
    Hal semacam ini sudah biasa terjadi, bukan engkau pertama.
    Bagaimanapun, komitmen harus diusahakan.

    BalasHapus

Tulis Komentar Disini :